Pages

Selasa, 10 Januari 2012

Sajian Gurih dari Banten

detail berita
Nasi sumsum
SELAIN rabeg, Provinsi Banten masih mempunyai makanan khas lain, seperti sate bandeng dan nasi sumsum yang gurih. Sebuah pengalaman bersantap yang tak terlupakan dari kota pelabuhan ini.

Lokasinya memang berdekatan dengan Jakarta, namun apakah Anda sudah familier dengan masakan asal daerah yang dahulu merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat ini? Banten tentu saja mempunyai makanan andalan sendiri. Sayang, mungkin masih banyak masyarakat yang belum tahu resep-resep tradisional dari provinsi ini.

Makanya, sengaja Dapur Hypermart kembali mengulas kuliner asal daerah yang menjadi penghubung Pulau Jawa dan Sumatera ini. Executive Chef Hotel Melawai Jakarta Agus Sjarif menuturkan, Banten terbagi dua, yakni Banten Utara dan Banten Selatan. Keduanya memiliki karakteristik makanan khas masing-masing. Daerah Banten Utara yang meliputi Pandeglang dan Serang misalnya, umumnya mempunyai cita rasa makanan yang manis, seperti sate bandeng.

“Sementara kawasan Banten Selatan, seperti Rangkasbitung, menyukai makanan yang condong pedas gurih,” kata Agus ketika dihubungi via ponsel.

Kalau di Kota Semarang bandeng duri lunak menjadi oleh-oleh yang populer, nah di Banten, tepatnya di Serang, bandeng justru dijadikan sate. Sate bandeng, yang sepertinya sudah menjadi ikon Serang, adalah masakan yang paling diburu wisatawan jika berkunjung ke kota ini.

Keunikan sate bandeng hampir menyamai kepopuleran sate bebek yang juga menjadi ciri khas panganan dari Banten. Di Kota Serang, Anda bakal menemukan banyak penjaja sate bandeng yang bisa dibawa sebagai buah tangan.

Berbeda dengan ikan bandeng biasa, daging sate bandeng empuk dan tidak bertulang. Meski namanya sate, namun sate bandeng berbeda penyajiannya dengan sate pada umumnya. Ikan bandeng yang telah diolah kemudian dijepit menggunakan bambu dan dibakar sehingga mirip sate. Ikan bandeng terbilang mudah ditemui di Serang.

Banyak tambak yang membudidayakan ikan ini. Ikannya pun terbilang segar dengan ukuran yang cukup besar. Namun, proses mengolahnya cukup melelahkan. Menghabiskan waktu hampir setengah hari. Bandeng yang telah dibersihkan sisiknya, dibelah di bagian leher. Tulang besar di bagian punggung ditarik.

Daging lantas dipisahkan dari kulitnya. Daging bandeng segar digiling sampai halus dan lembut sebelum dicampur dengan bumbu berupa campuran ketumbar, bawang merah, bawang putih, dan garam.

Selanjutnya, santan kental dituang ke dalam adonan, lalu dilumat- lumat dengan tangan sampai menjadi adonan yang kenyal. Adonan bandeng lantas dimasukkan ke dalam kulit bandeng, dicapit dengan tusukan bambu, lantas dibungkus daun pisang dan dibakar. Setelah matang, daun pisang dilepas. Proses belum selesai.

Sisa adonan dilumurkan ke sekujur badan bandeng untuk kemudian dibakar sekali lagi. Sebagai oleh-oleh, sate bandeng dapat bertahan hingga tiga hari. Jika disimpan di dalam lemari pendingin malah bisa bertahan lebih lama.

Konon, sate bandeng diperkenalkan oleh juru masak Kesultanan Banten pada zaman dulu. Juru masak memutar otak, mencari cara untuk menyajikan bandeng tanpa duri kepada tamu kesultanan.

Satu lagi masakan yang tak kalah terkenal dari provinsi termuda di Pulau Jawa ini, yaitu nasi sumsum. Ya, nasi ini bercampur dengan sumsum tulang kerbau. Nasi sumsum dimasak dengan cara dibakar sehingga menghasilkan aroma serta cita rasa yang dapat membangkitkan selera.

Untuk membuat hidangan ini, sumsum tulang kerbau dan nasi dimasak secara terpisah. Sementara itu, bumbu yang digunakan dihaluskan dan dicampur dengan nasi serta sumsum tulang kerbau.

Sebenarnya selain sumsum tulang kerbau juga bisa menggunakan sumsum tulang sapi, dan banyak penjual yang menggunakan sumsum ini. Campuran nasi dan sumsum yang telah diberi bumbu kemudian dibungkus daun pisang. Bungkusan nasi sumsum ini lalu dibakar.

Biasanya, nasi sumsum dihidangkan bersama sate lidah kerbau dalam keadaan hangat. Bisa juga disantap dengan rabeg, empal otot, ataupun empal goreng. Nasi sumsum yang telah dibungkus, penampilannya mirip pepes bakar.

Nasi sumsum memang agak unik dan istimewa. Bagaimana tidak? Biasanya kita menikmati sumsum sebagai campuran bakso atau sup. Namun, di Banten justru sumsum diolah dalam bentuk lain dan menjadi hidangan yang populer.

Umumnya porsi nasi sumsum tidak begitu banyak. Jadi, untuk membuat kenyang, butuh dua sampai tiga bungkus nasi. Nasi sumsum bisa bertahan lebih lama bila dimasukkan ke dalam lemari pendingin.

Nah, jika menyambangi Banten, sisihkan waktu untuk mampir ke rumah makan yang menyajikan hidangan ini. Atau Anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah.





Sumber


0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More