Pages

Minggu, 22 Januari 2012

'Taklukkan' Kebiasaan Buruk si Kecil!

detail berita

MOMS merasa terganggu dengan kebiasaan si kecil yang suka gigit kuku, isap jempol, putar-putar rambut atau memasukkan jari ke hidung? Empat kebiasaan di atas jamak dilakukan anak-anak.

Tahukah Anda penyebabnya? Sekadar iseng, meniru orang sekitar atau karena apa ya? Psikolog Yapina Widyawati SPsi MPsi akan membantu Moms memahaminya.

Acapkali Moms berulang kali melarang sang buah hati menghentikan kebiasaan buruknya. Apalagi jika si anak melakukannya di muka umum. Duh, malunya!  

Menurut Yapina, ada beragam faktor yang menjadi penyebab timbulnya perilaku tersebut, antara lain meniru (orangtua atau orang lain yang suka cemas atau khawatir, mudah panik), gugup, bosan, stres, cemas, tegang, bingung, takut, gelisah, merasa tertekan, tidak nyaman, untuk menghibur diri sendiri atau untuk membuat diri merasa nyaman.

Selidiki Pemicunya!
 
Dari sejumlah penyebab di atas, ada baiknya Moms mencari tahu lebih lanjut apa yang sedang dialami oleh si kecil. Memang tak semua kebiasaan bisa disamaratakan, misalnya mengisap jempol.

Kebiasaan ini konon sudah dilakukan oleh janin sejak dalam kandungan dan menimbulkan rasa nyaman dan aman. Namun saat anak beranjak besar dan berada dalam situasi cemas lalu ia melakukannya untuk mengatasi beragam rasa cemasnya, maka hal ini menjadi hal yang tidak baik.

Sebaiknya Moms cari tahu apa penyebab si kecil melakukannya. Setelah mengetahuinya maka Moms bisa mengatasi kecemasannya. Mungkin saja ia cemas atau merasa stres karena baru pindah sekolah atau rumah, atau ia merasa belum punya seorang teman dekat yang bisa menjadi teman mainnya dan sebagainya.

Jangan lupa Moms! Meski kebiasaan ini bisa dipandang sebagai sesuatu yang “tidak mengenakkan orangtua” di mata banyak orang, sebaiknya Moms tidak serta-merta menghakiminya.

Membentak, menyuruhnya berhenti dengan intonasi tinggi atau berteriak justru tidak menyelesaikan masalah dasarnya.

Habit Disorder

Perlu diketahui, keempat perilaku (gigit kuku, isap jempol, putar-putar rambut atau memasukkan jari ke hidung) bisa dikategorikan habit disorder atau gangguan kebiasaan. Mengapa? Karena individu yang bersangkutan tidak bisa mengatasi kecemasan dengan cara yang sesuai, dan jika dilakukan bisa menimbulkan luka.

Mengigit kuku, isap jempol, putar-putar rambut atau memasukkan jari ke hidung dapat disebut sebagai gangguan jika anak melakukannya dengan intensitas, frekuensi, tak kenal waktu dan tempat (dilakukan di mana saja. Baik itu di rumah, di sekolah maupun tak mengenal tempat atau melukai dirinya sendiri).

Jika tidak diatasi dapat saja berlanjut hingga ia besar dan jika ia masih melakukannya saat ia sudah besar, manifestasi hal ini bisa menjadi hal yang lainnya lagi dan ia tidak mempunyai kemampuan untuk mengatasi situasi terutama yang membuatnya cemas atau stres.
 
Modifikasi Prilaku

Yang harus Moms lakukan antara lain:
- Cari tahu penyebab mengapa ia suka melakukan gigit kuku, isap jempol, putar-putar rambut atau memasukkan jari ke hidung dengan menanyakan pada si kecil secara baik-baik apa alasannya.

- Atasi masalahnya dengan memberi masukan supaya melakukan hal lain jika perasaan-perasaan tidak nyaman sedang datang.

- Lakukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan agar ia bisa melupakan aktivitas gigit kuku, isap jempol, putar-putar rambut dan memasukkan jari ke hidungnya seperti memainkan boneka jari, bernyanyi, menari dan sebagainya.

- Hilangkan kebiasaan tersebut secara perlahan-lahan dan bertahap. Pada awalnya Moms bisa membolehkannya mengisap jempol di rumah, lalu berkurang hanya pada waktu tidur saja dan berkurang lagi seterusnya.
- Tidak ada jangka waktu yang tetap pada setiap anak, jadi Moms juga harus bersabar dan tetap konsisten agar si kecil mampu menghilangkan kebiasaannya.




Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More