Pages

Jumat, 13 Januari 2012

Review Trine 2: Sebuah Game, Karya Seni, dan Keajaiban


Apa yang membuat sebuah game mampu tampil bersinar dan memukau di mata seorang gamer? Sebagian besar dari kita tentu tidak akan segan untuk menguraikannya dalam deskripsi yang mementingkan salah satu elemen. Tidak ada yang salah jika Anda lebih tertarik pada visualisasi, musik, ataupun plot di dalam sebuah game dibandingkan unsur yang lain. Namun pada akhirnya, semua gamer akan setuju bahwa pengalaman bermain yang dihasilkan adalah poin paling utama yang paling signifikan. Gamer harus merasa senang, mampu, namun sekaligus tertantang untuk dapat menikmati sebuah game secara maksimal. Sebuah kualitas yang kian sulit untuk dicapai.

Sebagian besar developer saat ini memang lebih berfokus untuk memaksimalkan kemampuan kasar sebuah platform gaming seperti konsol dan PC. Akibatnya, mereka lebih tertarik untuk menghasilkan sebuah game dengan visualisasi serealistis mungkin, dengan beragam efek yang wah di dalam dunia tiga dimensi. Akibatnya? Perlahan namun pasti, industri game seolah melupakan genre-genre mengagumkan seperti “side-scolling adventure” dan “platformer dua dimensi” yang memang kian langka saat ini. Genre dimana fun dan puzzle yang dihadirkan selalu mampu membuat gamer memutar otak dan tertantang.


Untungnya, genre yang satu ini menolak untuk menyerah begitu saja. Walaupun tidak lagi hadir dalam kuantitas yang signifikan, game bergenre platformer dua dimensi masih mampu membuktikan diri lewat beberapa franchise dengan kualitas yang luar biasa. Salah satunya adalah Trine dari Frozenbyte yang memang diakui dunia merupakan salah satu yang terbaik di kelasnya. Setelah tampil memesona di seri pertamanya, Frozenbyte akhirnya merilis Trine 2 pada akhir tahun 2011 yang lalu. Kesan pertama yang dihadirkan game yang dirilis untuk PC, PSN, dan XBOX Live ini memang luar biasa! Selain tampil berbeda, Trine 2 menghadirkan impresi yang menarik pada setiap elemen yang ia hadirkan. Sebuah mahakarya yang mendekati kesempurnaan.

Selain visualisasinya yang indah, Trine 2 juga menawarkan banyak hal lain yang membuatnya pantas diposisikan sebagai salah satu game terbaik yang pernah lahir di industri game. Apa saja?

Plot

Amadeus, Pontius, dan Zoya dipertemukan kembali
Amadeus, Pontius, dan Zoya dipertemukan kembali
Setelah sempat menyelamatkan sebuah kerajaan yang terancam kehancuran di Trine pertama, tiga hero utama kita: Amadeus sang penyihir, Pontius sang ksatria, dan Zoya sang pencuri kembali harus menjalani takdir sebagai pahlawan untuk kerajaan lainnya. Setelah sempat terpisah dan menikmati hidup mereka masing-masing, ketiga pahlawan ini secara tiba-tiba dipanggil kembali oleh artifak misterius, Trine. Mereka dilempar ke sebuah dunia yang belum pernah mereka temui sebelumnya.

Pontius, Amadeus, dan Zoya dilempar ke sebuah dunia baru yang misterius. Dunia dimana semua makhluk hidup, baik hewan maupun tanaman, tumbuh dalam ukuran super besar untuk alasan yang tidak jelas. Lantas apa yang membuat Trine mengirim mereka bertiga ke dunia ini? Jeritan kemarahan dan kesedihan seorang putri mahkota bernama Rosabel lah yang membawa mereka ke kerajaan yang mengagumkan ini. Rosabel meminta ketiga karakter utama untuk menghancurkan kekuatan jahat yang mengancam eksistensi kerajaan yang dipimpinnya. Para Goblin dipercaya sebagai dalang atas kekacauan ini. Maka ketiganya berangkat dengan satu misi utama, mengalahkan sang Goblin King.

Misteri apa yang menyelimuti Rosabel dan Isabel?
Namun seiring perjalanan yang ditempuhnya, Zoya, Amadeus, dan Pontius justru menemukan fakta menarik lainnya. Mereka mempelajari bahwa kerajaan ini sebenarnya juga memiliki ratu lain bernama Isabel, yang tiba-tiba menghilang begitu saja. Isabel juga seperti menjadi alasan atas beragam keanehan di kerajaan yang dipimpin oleh Rosabel. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa itu Isabel dan apa hubungannya dengan Rosabel? Apa alasan utama Trine membawa mereka ke dunia yang baru ini? Semuanya akan terjawab dengan jelas jika Anda menyelesaikan game ini.


Pages: 1 2 3



Sumber 

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More