Pages

Rabu, 01 Februari 2012

Latihan Bicara untuk Penderita Stroke

img
  Stroke adalah penyebab nomor satu gangguan afasia yang merusak kemampuan untuk berbicara, memahami pembicaraan, membaca, dan menulis. Afasia hasil dari kerusakan area bahasa di otak. Gejala berkisar dari ringan hingga berat, tergantung pada lokasi dan luasnya kerusakan.

"Tetapi terlepas dari keparahan, afasia dapat menurunkan keterampilan yang digunakan untuk berkomunikasi," kata Nina Simmons-Mackie, Ph.D., profesor ilmu komunikasi dan gangguan di Southeastern Louisiana University.

Menurut American Speech Language Hearing Association, pengobatan dapat membantu penderita afasia. Idealnya, pengobatan untuk afasia harus dimulai sesegera mungkin setelah stroke. Tetapi pengobatan untuk afasia tidak pernah terlambat. Karena gejala afasia dapat bervariasi, pengobatan harus disesuaikan dengan penderita.

Seorang ahli wicara dan bahasa (SLP) mengembangkan rencana pengobatan. Seringkali, pengobatan tersebut melibatkan latihan untuk berlatih kata kunci atau frase, mengikuti petunjuk, membaca, atau menulis. Pengobatan tersebut juga termasuk melatih keterampilan komunikasi sosial, seperti memesan makanan di restoran.

"Pekerjaan rumah biasanya merupakan bagian dari paket pengobatan. Jika telah pulih dari stroke, terapis dapat menyarankan untuk melakukan latihan bahasa di rumah yang disesuaikan dengan kebutuhan pribadi penderita," kata Dr. Simmons Mackie.

Berikut adalah contoh jenis latihan bicara dan bahasa yang dapat membantu penderita afasia oleh karena stroke seperti dikutip dari MSNHealth, Rabu (1/2/2012) antara lain:

1. Mengingat kata-kata yang terlupa

Orang dengan afasia sering tahu apa yang ingin mereka katakan tetapi tidak dapat memikirkan kata untuk itu.

"Salah satu strategi untuk menemukan kata tersebut dapat dengan membangun sebuah jaringan ide yang berhubungan dengan kata itu," kata Dr. Mackie.

Sebagai contoh, melupakan kata kucing, maka dapat dengan mengingat hal lain mengenai kucing. Memikirkan hal-hal lain yang berhubungan dengan kucing, seperti berbulu, mendengkur, dan berkaki empat.

Pada awalnya, mungkin akan memerlukan bantuan untuk mengasosiasikan kata dengan ide-ide lainnya. Namun dengan praktek yang rutin, latihan tersebut lama-kelamaan akan lebih mudah.

2. Membantu menyampaikan pesan dengan gerakan tubuh

Komunikasi tidak hanya verbal, gerak tubuh dan ekspresi wajah juga dapat membantu menyampaikan pesan. Cobalah gerakan yang berbeda dengan keluarga dan teman.

3. Berbicara ke komputer

Program bahasa dan bicara di komputer dapat membantu memperkuat jenis keterampilan yang sama, seperti jika melakukan latihan dengan terapis.

"Ada beberapa program baru yang memungkinkan penderita berlatih secara mandiri dengan terapis virtual," kata Dr. Mackie. Sebagai contoh, sebuah program yang disebut AphasiaScripts memungkinkan penderita afasia pertama kali membuat dan kemudian berlatih skrip percakapan.

Kemudian setelah melakukan latihan tersebut, maka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More