Potensi pengguna ponsel masih terus tumbuh. Berdasarkan data yang dimilikinya, saat ini saja ada 6,9 miliar pengguna perangkat genggam di dunia. Di Indonesia ada 180 juta pelanggan seluler dengan peredaran 249 juta handset.
"Apa arti angka tersebut bagi developer? Itu adalah peluang. Angka tersebut adalah pasar yang bisa digarap. Dan angkanya terus tumbuh," papar Firstman saat berbincang dengan detikINET, Sabtu (21/1/2012) malam.
Karenanya, pria yang juga menjabat sebagai Vice President Of Microsoft User Group Indonesia (MUGI) ini cenderung lebih suka mengajak mahasiswa dan calon developer untuk lebih memilih mobile development ketimbang desktop.
"Bikinlah produk. Tidak perlu yang rumit, buat yang simpel saja. Di mobile bisa lebih simpel ketimbang kita bikin aplikasi atau game di desktop. Dan yang penting adalah saat mobile lebih menguntungkan ketimbang desktop," jelasnya.
Bersama dengan komunitas yang dinauinginya, Firstman mencoba untuk membuka wawasan mahasiswa dan calon developer. Dirinya getol menyasar kampus-kampus dan komunitas TI di daerah-daerah.
"Banyak yang tidak diketahui mereka (mahasiswa-red.). Kita dari komunitas mencoba untuk membuka wawasan. Jangan mau terkurung di kampus saja, kita punya banyak relawan yang mau membagikan ilmunya," katanya.
Firstman pun mengaku lebih suka 'ngomporin' mahasiswa untuk membuat produk aplikasi atau game mobile. Pasalnya, di fase-fase inilah mereka dapat belajar banyak dan mendapat pengalaman.
"Mulailah dari sekarang saat masih menjadi mahasiswa. Jadi saat jatuh berkali-kali juga tidak masalah karena namanya juga belajar. Karena untuk sukses perlu kegagalan," pungkasnya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar