Pages

Selasa, 03 Januari 2012

Hormon dari Sel Lemak Bikin Wanita Gemuk Gampang Pikun

img
Jakarta, Beberapa faktor risiko penyebab kepikunan seperti penuaan dan riwayat keluarga memang tidak dapat dicegah. Baru-baru ini, sebuah penelitian menunjukkan bahwa hormon yang diproduksi pada orang yang kelebihan berat badan bisa jadi faktor risiko penyebab kepikunan, terutama bagi perempuan.

Menurut World Alzheimer's Report, saat ini terdapat 36 juta orang yang terkena gejala pikun di seluruh dunia, dan jumlahnya akan meningkat dua kali lipat dalam 20 tahun mendatang. Penyakit Alzheimer adalah bentuk kepikunan yang paling umum dan menyerang 80 persen lansia di seluruh dunia.

Asosiasi Alzheimer mengatakan dua pertiga penderita Alzheimer adalah wanita. Di Amerika Serikat, di antara 5,4 juta orang penderita Alzheimer, 96 persen di antaranya adalah mereka yang berusia di atas usia 65 tahun.

Sebuah laporan di jurnal Archives of Neurology menemukan bahwa peningkatan kadar hormon adiponektin dapat meningkatkan risiko hilangnya fungsi otak dan penyakit Alzheimer. Adiponektin adalah hormon yang diproduksi oleh sel lemak yang membantu mengatur respon tubuh terhadap insulin dan metabolisme.

Tingginya kadar adiponektin dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2. Namun, penelitian menemukan bahwa wanita lansia yang telah mengalami kepikunan juga memiliki hormon ini dalam kadar yang tinggi.

"Kami berharap adiponektin dapat melindungi dari kepikunan, tapi ternyata justru sebaliknya," kata peneliti, Dr. Ernst Schaefer, direktur Laboratorium Metabolisme Lemak di Tufts University seperti dilansir CNN Health, Selasa (3/1/2012).

Para penulis penelitian memantau 841 orang pria dan wanita yang terdaftar dalam penelitian bertajuk Framingham Heart Study. Penelitian tersebut mulai melacak lebih dari 5.000 orang pasien pada tahun 1948 untuk mengetahui faktor penyebab penyakit jantung dan pembuluh darah.

Pada awalnya, Framingham Heart Study memiliki jumlah peserta pria dan wanita yang sama, namun pada saat pasien diteliti mengenai kepikunan, sebagian besar pasien yang masih bertahan adalah wanita.

Dari 541 orang wanita yang dipantau kepikunannya selama 13 tahun, 159 orang mengalami beberapa bentuk demensia, termasuk 125 kasus penyakit Alzheimer. Para peneliti menemukan bahwa peningkatan kadar adiponektin meningkatkan kemungkinan pikun sebesar 60% dan Alzheimer sebesar 90%.

Schaefer menyarankan bahwa penelitian mengenai kepikunan mungkin menunjukkan hubungan antara gizi dan kepikunan. Tingkat adiponektin ditemukan berkorelasi terbalik dengan indeks massa tubuh (IMT). Wanita yang lebih tua dengan IMT yang lebih tinggi ditemukan memiliki kadar adiponektin yang lebih rendah, dan risiko kepikunan yang lebih rendah.

Kelebihan berat badan membawa banyak dampak yang dapat menyebabkan penyakit lain seperti diabetes dan penyakit jantung. Seiring bertambahnya usia, gizi harus menjadi perhatian besar.



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More