Beberapa orang kadang tidak percaya diri jika memiliki banyak tahi lalat. Tapi studi baru menemukan orang yang banyak tahi lalat rata-rata memiliki waktu hidup yang lebih panjang.
Para ilmuwan dari King's College London mempelajari lebih dari 900 pasangan kembar dan menemukan orang yang memiliki 100 tahi lalat atau lebih rata-rata 6 tahun lebih lama dibanding orang yang hanya punya 25 tahi lalat atau lebih sedikit.
Hal ini diperkirakan karena mempengaruhi telomerenya yang berada diujung dari untai DNA (bentuknya seperti plastik di ujung tali sepatu) dan berfungsi melindungi DNA dari kerusakan.
Telomere ini akan memendek seiring waktu dan panjang dari telomere yang dimiliki bisa menunjukkan kecepatan dari tubuh untuk menua. Studi menemukan orang yang punya 100 tahi lalat atau lebih cenderung mempunyai telomere yang lebih panjang.
Para peneliti menyimpulkan bahwa telomere memungkinkan sel-sel berpigmen yang membentuk tahi lalat ini untuk membelah lebih lama, sehingga banyaknya tahi lalat mengisyaratkan panjangnya telomere.
"Orang dengan tahi lalat mendapatkan manfaat dari penurunan tingkat penuaan, dan ini menunjukkan mereka mungkin kurang mengembangkan penyakit yang berkaitan dengan usia sehingga lebih panjang umur," ujar Dr Veronica Bataille, konsultan dermatologi di Hemel Hempstead General Hospital, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (1/2/2012).
Tahi lalat sebenarnya merupakan hasil pigmentasi kulit yang berkembang karena beberapa alasan. Sampai sekarang, ilmu pengetahuan tidak bisa menjawab apa fungsi tahi lalat sebenarnya pada kulit.
Umumnya tahi lalat yang dimiliki oleh seseorang itu tidak berbahaya. Tapi jika tahi lalat tersebut mengalami perubahan yang tidak normal seperti membesar, terasa gatal, berubah warna atau sakit, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar